A. PENGERTIAN CUACA
Cuaca adalah keadaan udara di suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu yang relatif sempit. Cuaca juga dapat diartikan sebagai keadaan udara harian pada tempat tertentu, dan bisa berubah setiap harinya. Cuaca dipengaruhi oleh seluruh fenomena dan unsur-unsur yang terjadi di atmosfer bumi. Banyak yang menyamakan cuaca dengan iklim, tetapi sebenarnya mereka berbeda, iklim adalah merupakan kondisi rata-rata cuaca (waktunya lebih lama dan wilayahnya lebih luas).
B. UNSUR-UNSUR CUACA
Ada beberapa unsur atau komponen yang mempengaruhi keadaan cuaca, yaitu :
1. Suhu/Temperatur Lingkungan
Suhu didefinisikan sebagai tingkat kecepatan gerakan dari molekul suatu objek. Karena kita berbicara tentang lingkungan maka Suhu atau temperatur merupakan keadaan panas atau dingin udara yang sifatnya menyebar secara berbeda-beda pada daerah tertentu. Suhu udara tertinggi biasanya dapat ditemukan pada daerah tropis, dan semakin ke arah kutub maka suhu akan semakin dingin. Setiap pertambahan ketinggian sebesar 100 m biasanya suhu akan turun sebesar 0,6 derajat Celcius. Suhu udara juga akan berhubungan dengan beberapa unsur lain seperti sinar matahari dan penguapan.
2. Angin
Angin adalah gerakan udara yang terjadi di atas permukaan bumi. Angin bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Umumnya angin bergerak secara horizontal, tetapi dalam beberapa kondisi ada juga angin yang bergerak secara vertikal. Semakin besar perbedaan tekanan udara, maka akan semakin kencang aliran angin. Angin dapat menyebabkan tekanan terhadap permukaan yang arahnya menentang arah angin, juga dapat mempercepat pendingin dari benda yang panas. Kecepatan angin sangat beragam dari tempat ke tempat dan dari waktu ke waktu. Angin merupakan salah satu unsur dari cuaca karena dapat mempengaruhi banyak komponen atau fenomena geografi seperti udara, awan, dan penguapan.
3. Tekanan Udara
Tekanan Udara adalah tenaga yang berkerja untuk menggerakan udara dalam setiap luas tertentu. Tekanan udara biasanya diukur dengan menggunakan barometer dengan satuan milibar (mb). Tekanan udara berbanding terbalik dengan ketinggian suatu tempat. Semakin tinggi tempat dari permukaan laut, maka semakin rendah tekanan udaranya, demikian pula sebaliknya. Tekanan ini berasal dari partikel-partikel udara yang menyusun atmosfer sampai ketinggian ratusan kilometer dari permukaan bumi. Udara bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Tekanan udara yang bertekanan terlalu rendah dapat menghasilkan badai dan topan. Sedangkan daerah yang bertekanan udara tinggi menghasilkan cuaca yang kering.
4. Kelembapan Udara
Kelembapan udara adalah tinggat konsentrasi uap air di udara. Semakin tinggi kandungan uap airnya maka udara dikatakan semakin lembap. Kelembapan udara dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu :
Kelembapan Udara Relatif, merupakan perbandingan jumlah uap air dengan udara pada suhu yang sama. Kelembapan udara relatif biasanya dilaporkan dalam bentuk persen.
- Kelembapan Udara Absolut, merupakan pengukuran jumlah uap air dalam udara tertentu dan biasanya dilaporkan dalam meter kubik.
- Kelembapan Udara Spesifik, merupakan metode pengukuran jumlah uap air di udara dengan rasio terhadap uap air diudara kering. Kelembapan spesifik diekspresikan dalam rasio kilogram uap air (mw) per gram udara (ma).
5. Hujan dan Curah Hujan
Hujan adalah peristiwa turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi. Hujan terjadi karena titik-titik air yang terkandung di dalam awan bertambah semakin banyak sampai keadaan dimana awan tidak lagi mampu untuk menampungnya, sehingga akan dijatuhkan ke permukaan bumi.
Sedangkan curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan datar tanah selama periode tertentu. Dapat dikatakan curah hujan merupakan ketinggian air hujan opada daerah datar tertentu yang tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir.
Hujan terjadi karena adanya siklus air (siklus hidrologi) yang disebabkan karena penguapan akibat pengaruh dari sinar matahari. Karena berhubungan erat dengan udara dan sinar matahari, hujan dapat mempengaruhi cuaca suatu daerah.
6. Sinar Matahari
Matahari merupakan pengatur iklim yang sangat penting, selain itu juga menjadi sumber energi utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Bumi menerima energi matahari dalam bentuk pancaran radiasi sinar matahari. Sebagian sinar matahari diserap di lapisan atmosfer bumi sehingga tidak semuanya sampai ke permukaan. Pemanasan bumi oleh matahari dapat terjadi melalui dua cara, yaitu pemanasan secara langsung (absorbsi,refleksi, difusi) dan pemanasan secara tidak langsung (konduksi, konveksi, adveksi). Pemanasan oleh matahari yang dapat mempengaruhi keadaan cuaca dipengaruhi oleh lamanya penyinaran, kemiringan sinar, dan keadaan permukaan bumi.
7. Awan dan Penguapan
Awan terbentuk dari penguapan air oleh energi panas sinar matahari. Awan dapat menyerap sebagian kecil dari sinar matahari. Keberadaan awan dapat mengurangi sinar matahari yang mencapai permukaan bumi, sehingga mengurangi panas pada siang hari, selain itu awan juga dapat menjadi hujan. Karena itu awan memegang peranan besar dalam menentukan cuaca di suatu daerah.
C. KLASIFIKASI MACAM-MACAM JENIS CUACA
1. Cuaca Cerah
Cuaca dikatakan cerah ketika langit dalam kondisi terang, sinar matahari jernih dan terang tetapi tidak begitu panas, biasanya tampak awan berlapis tipis seperti bulu domba. Angin bertiup tidak kencang. Pada saat siang hari awan ini terlihat putih bersih namun ketika menjelang malam awan akan terlihat kemerahan atau kuning. Saat malam hari dapat terlihat banyak bintang di langit.
2. Cuaca Panas
Udara terasa kering karena tidak terdapat banyak uap air di dalamnya. Sinar matahari terasa sangat panas dan menusuk ketika tengah hari.
3. Cuaca Berawan
Cuaca berawan identik dengan jumlah awan yang terlihat lebih banyak di langit. Beberapa awan dapat mengggerombol menjadi satu, membentuk awan yang besar dan tebal. Cahaya matahari tidak terasa terlalu panas karena terjadi penyerapan yang lebih banyak oleh awan.
4. Cuaca Hujan
Sesuai dengan namanya, cuaca hujan ditandai dengan adanya hujan (jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi. Pada cuaca hujan tentu saja udara akan menjadi lebih lembab karena udara akan mengandung lebih banyak uap air. Hujan yang lebat biasanya disertai dengan angin kencang dan kilat.
5. Cuaca Sejuk (Dingin)
Cuaca sejuk ditandai dengan temperatur yang terasa lebih dingin, angin bertiup lumayan kencang dan humiditas udara tinggi.
6. Cuaca Berangin
Cuaca berangin identik dengan pergerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah secara cepat. Pada keadaan ini biasanya langit tampak agak berawan, suhu lumayan rendah dan angin bertiup kencang sehingga menerbangkan benda-benda ringan yang dilaluinya. Jika angin yang bertiup sangat kencang maka bisa saja terjadi badai.
0 comments:
Post a Comment