Archaebacteria memiliki susunan, struktur, metabolisme dan urutan asam nukleat yang berbeda dengan Eubacteria. Oleh karena itu, Archaebacteria dikelompokkan sebagai kingdom terpisah dari Eubacteria meskipun kedua kingdom tersebut sama-sama prokariotik.
Archaebacteria ialah kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid. Archaebacteria hidup pada lingkungan ekstrim yang mirip dengan lingkungan kehidupan awal di bumi. Berdasarkan lingkungan ekstrimnya, Archaebacteria dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri metanogen, bakteri halofil dan bakteri termoasidofil.
Bakteri Metanogen
Bakteri metanogen ialah bakteri yang menghasilkan metana dari gas hidrogen dan C02 atau asam asetat. Metana disebut juga sebagai biogas. Bakteri metanogen hidup di rawa sebagai pengurai. Contohnya: Methanobacterium.
Bakteri Halofil
Bakteri halofil ialah bakteri yang hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi. Bakteri halofil hidup optimal pada lingkungan dengan kadar garam 20%. Beberapa jenis bakteri halofil membutuhkan lingkungan dengan kadar garam sepuluh kali lebih tinggi dari kadar garam air laut. Contohnya: Halobacterium.
Bakteri Termoasidofil
Bakteri termoasidofil hidup di lingkungan ekstrim yang panas dan asam. Kondisi optimal untuk bakteri ini ialah pada temperatur 60-80 celcius dengan pH 2-4. Bakteri ini terdapat pada daerah yang mengandung asam sulfat, misalnya di kawah vulkanik. Contohnya bakteri Sulfolubus dan Thermoplasma.
Archaebacteria belum banyak diketahui. Hal ini karena Archaebacteria merupakan kingdom terbaru yang diteliti oleh para biologiwan.
1. Bakteri dalam Kehidupan Manusia
Dalam kehidupan manusia, bakteri ada yang berperan menguntungkan dan ada yang merugikan
1.1. Bakteri yang Menguntungkan
Beberapa peran bakteri yang menguntungkan dari kingdom Archaebacteria adalah sebagai berikut:
Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehingga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya Methanobacterium.
1.2. Bakteri yang Merugikan
Beberapa peran bakteri yang merugikan dari kingdom Archaebacteria adalah sebagai berikut:
Penyebab kerusakan makanan yang diawetkan dengan garam.
1.2.1. Penanggulangan terhadap Bakteri yang Merugikan
Bakteri yang merugikan manusia antara lain bakteri yang dapat merusak makanan dan bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. Untuk menanggulangi bakteri perusak makanan dapat dilakukan antara lain dengan pengawetan dan pengolahan makanan. Sedangkan untuk menanggulangi bakteri yang menimbulkan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan dan kesehatan, serta imunisasi.
1.2.1.1 Pengawetan dan Pengolahan Makanan
Pengawetan dan pengolahan makanan ialah usaha membuat kondisi makanan tidak mudah dirusak oleh mikroorganisme, misalnya bakteri. Makanan yang diawetkan dan diolah menjadikan makanan tersebut bukan merupakan tempat hidup yang optimum bagi bakteri.
Pengawetan makanan antara lain dilakukan dengan cara pemanisan, pengeringan, pengasapan, pengasaman, pengasinan dan pendinginan. Contohnya: kerupuk, daging asap, acar, ikan asin, manisan buah dan sale.
Pengolahan makanan yang dilakukan dengan cara pemanasan dapat membunuh sebagian besar mikroorganisme penyebab penyakit yang terdapat pada makanan dan minuman. Bentuk pemanasan makanan dan minuman dapat dilakukan dengan cara dimasak seperti biasa atau dengan cara khusus. misalnya pasteurisasi atau sterilisasi.
1.2.1.2. Kebersihan dan Kesehatan Diri serta Lingkungan
Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme timbul karena cara hidup yang kurang menjaga kebersihan. Penyakit juga lebih mudah menyerang pada orang yang fisiknya lemah. hal tersebut menyebabkan diperlukannya upaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan antara lain sebagai berikut:
1.2.1.3. Imunisasi
Imunisasi ialah upaya untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme, misalnya bakteri. Imunisasi merangsang kekebalan seseorang dengan memberikan mikroorganisme patogen yang telah dilemahkan. Imunisasi disebut juga vaksinasi atau pemberian vaksin. Contoh vaksin untuk pencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri sebagai berikut:
Archaebacteria ialah kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid. Archaebacteria hidup pada lingkungan ekstrim yang mirip dengan lingkungan kehidupan awal di bumi. Berdasarkan lingkungan ekstrimnya, Archaebacteria dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri metanogen, bakteri halofil dan bakteri termoasidofil.
Bakteri Metanogen
Bakteri metanogen ialah bakteri yang menghasilkan metana dari gas hidrogen dan C02 atau asam asetat. Metana disebut juga sebagai biogas. Bakteri metanogen hidup di rawa sebagai pengurai. Contohnya: Methanobacterium.
Bakteri Halofil
Bakteri halofil ialah bakteri yang hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi. Bakteri halofil hidup optimal pada lingkungan dengan kadar garam 20%. Beberapa jenis bakteri halofil membutuhkan lingkungan dengan kadar garam sepuluh kali lebih tinggi dari kadar garam air laut. Contohnya: Halobacterium.
Bakteri Termoasidofil
Bakteri termoasidofil hidup di lingkungan ekstrim yang panas dan asam. Kondisi optimal untuk bakteri ini ialah pada temperatur 60-80 celcius dengan pH 2-4. Bakteri ini terdapat pada daerah yang mengandung asam sulfat, misalnya di kawah vulkanik. Contohnya bakteri Sulfolubus dan Thermoplasma.
Archaebacteria belum banyak diketahui. Hal ini karena Archaebacteria merupakan kingdom terbaru yang diteliti oleh para biologiwan.
1. Bakteri dalam Kehidupan Manusia
Dalam kehidupan manusia, bakteri ada yang berperan menguntungkan dan ada yang merugikan
1.1. Bakteri yang Menguntungkan
Beberapa peran bakteri yang menguntungkan dari kingdom Archaebacteria adalah sebagai berikut:
Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehingga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya Methanobacterium.
1.2. Bakteri yang Merugikan
Beberapa peran bakteri yang merugikan dari kingdom Archaebacteria adalah sebagai berikut:
Penyebab kerusakan makanan yang diawetkan dengan garam.
1.2.1. Penanggulangan terhadap Bakteri yang Merugikan
Bakteri yang merugikan manusia antara lain bakteri yang dapat merusak makanan dan bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. Untuk menanggulangi bakteri perusak makanan dapat dilakukan antara lain dengan pengawetan dan pengolahan makanan. Sedangkan untuk menanggulangi bakteri yang menimbulkan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan dan kesehatan, serta imunisasi.
1.2.1.1 Pengawetan dan Pengolahan Makanan
Pengawetan dan pengolahan makanan ialah usaha membuat kondisi makanan tidak mudah dirusak oleh mikroorganisme, misalnya bakteri. Makanan yang diawetkan dan diolah menjadikan makanan tersebut bukan merupakan tempat hidup yang optimum bagi bakteri.
Pengawetan makanan antara lain dilakukan dengan cara pemanisan, pengeringan, pengasapan, pengasaman, pengasinan dan pendinginan. Contohnya: kerupuk, daging asap, acar, ikan asin, manisan buah dan sale.
Pengolahan makanan yang dilakukan dengan cara pemanasan dapat membunuh sebagian besar mikroorganisme penyebab penyakit yang terdapat pada makanan dan minuman. Bentuk pemanasan makanan dan minuman dapat dilakukan dengan cara dimasak seperti biasa atau dengan cara khusus. misalnya pasteurisasi atau sterilisasi.
1.2.1.2. Kebersihan dan Kesehatan Diri serta Lingkungan
Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme timbul karena cara hidup yang kurang menjaga kebersihan. Penyakit juga lebih mudah menyerang pada orang yang fisiknya lemah. hal tersebut menyebabkan diperlukannya upaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan antara lain sebagai berikut:
- Menjaga kebersihan lingkungan.
- menjaga kebersihan badan dengan mandi dan mencuci tangan sebelum makan.
- Melakukan olahraga secara teratur.
- Makan makanan bergizi.
- Cukup istirahat.
1.2.1.3. Imunisasi
Imunisasi ialah upaya untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme, misalnya bakteri. Imunisasi merangsang kekebalan seseorang dengan memberikan mikroorganisme patogen yang telah dilemahkan. Imunisasi disebut juga vaksinasi atau pemberian vaksin. Contoh vaksin untuk pencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri sebagai berikut:
- Vaksin kolera untuk mencegah penyakit kolera.
- Vaksin tifus untuk mencegah penyakit tifus.
- Vaksin BCG untuk mencegah penyakit TBC.
- Vaksin DPT untuk mencegah difteri, pertusis/batuk dan tetanus.
0 comments:
Post a Comment