A. PENGERTIAN PERUBAHAN WUJUD ZAT
Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Zat terbentuk dari susunan partikel-partikel yang sangat kecil, sangking kecilnya, penyusun zat ini tidak dapat dilihat dengan mata. Berdasarkan wujud dan partikel penyusunnya zat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu zat padat, zat cair dan zat gas. Pada suhu ruang tertentu, masing-masing zat ini memiliki sifat dan bentuknya masing-masing. Nah apabila terjadi perubahan suhu atau tekanan yang mempengaruhi zat tersebut, maka dapat terjadi perubahan pada masing-masing zat itu.
B. KLASIFIKASI MACAM – MACAM PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN CONTOHNYA
1. Membeku (Pembekuan)
Pembekuan adalah proses perubahan bentuk wujud zat cair menjadi zat padat karena terjadinya pendinginan pada zat cair tersebut. Proses pembekuan terjadi ketika suhu mencapai titik beku airatau titik leleh yaitu pada 0oCelsius atau 273oK atau 32oFahrenheit. Contohnya perubahan air menjadi es ketika dimasukkan ke kulkas.
2. Mencair (Pencairan)
Pencairan adalah proses perubahan bentuk wujud zat padat menjadi zat cair karena terjadinya pemanasan. Jadi pencairan adalah kebalikan dari pembekuan yang terjadi ketika suhu mencapai titik didih atau titik lebur es yaitu pada 100oCelsius atau 212oFahrenheit atau 373oKelvin. Contohnya perubahan es menjadi air ketika didiamkan pada suhu ruangan.
3. Menyublim (Penyubliman)
Penyubliman adalah perubahan bentuk wujud zat padat menjadi zat gas karena terjadinya pemanasan. Contohnya adalah kapur barus yang didiamkan pada suhu ruangan yang lama kelamaan akan habis.
4. Mengkristal (Pengkristalan)
Pengkristalan adalah perubahan bentuk wujud zat gas menjadi zat padat karena terjadinya pelepasan energi panas (pendinginan). Jadi pengkristalan merupakan kebalikan dari proses penyubliman. Contohnya adalah perubahan uap menjadi salju.
5. Menguap (Penguapan)
Penguapan adalah perubahan bentuk wujud zat cair menjadi zat gas karena terjadinya pemanasan. Contohnya adalah perubahan embun menjadi uap ketika pagi hari.
6. Mengembun (Pengembunan)
Pengembunan adalah perubahan bentuk wujud zat gas menjadi zat cair karena terjadinya pendinginan (pelepasan panas) atau karena peningkatan tekanan. Pengembunan merupakan kebalikan dari peristiwa penguapan. Penguapan juga sering disebut dengan peristiwa kondensasi. Contohnya adalah terbentuknya titik titik air pada dedaunan yang biasa kita sebut dengan embun.
B. TEORI PARTIKEL ZAT
Seperti yang telah kami jelaskan di atas, zat disusun oleh partikel-partikel yang sangat kecil. Partikel-partikel ini sering disebut dengan molekul. Berdasarkan Teori Partikel Zat, ada beberapa sifat partikel penyusun sebuah zat, yaitu :
1. Partikel Zat dapat Bergerak
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa yang menempati ruang. Seperti yang kita tahu ada 3 jenis zat, padat, cair, dan gas. Nah kerapatan atau jarak antar partikel-partikel penyusunan zat ini berbeda-beda. Ternyata setiap partikel penyusun masing-masing zat ini dapat bergerak dan gerakannya berbeda-beda pada setiap zat. Misalnya pada zat padat, pergerakan masing-masing partikel hanya bergerak berputar tanpa mengalami perubahan posisi, sedangkan pada zat cair partikel zat bergerak tidak teratur akibat gaya tarik menarik antar partikel tetapi tidak akan meninggalkan kelompoknya, sedangkan pada zat gas partikel-partikel penyusunnya dapat bergerak bebas.
a. Susunan dan Gerak Partikel pada Zat Padat
Partikel pada zat padat bentuk dan volumenya tetap. Hal ini dikarenakan zat padat memiliki partikel-partikel yang berdekatan satu sama lain dengan kerapatan yang tinggi. Partikel-partikelnya tersusun teratur, saling berdekatan dan mempnyai gaya tarik menarik yang kuat. Karena gaya tarik menarik yang kuat ini gerakan yang terjadi pada partikelnya merupakan gerakan berputar seperti rotasi dan tidak terjadi perubahan posisi pada partikel.
b. Susunan dan Gerak Partikel pada Zat Cair
Partikel pada zat cair memiliki sifat bentuk yang berubah-ubah dan volumenya tetap. Bentuk yang berubah-ubah ini disebabkan karena partikel-partikel pada zat cair tidak terlalu dekat satu sama lain (sedikit renggang), susunan partikelnya juga tidak teratur, gaya tarik-menarik antar partikel juga kurang kuat. Hal ini menyebkan pergerakan pada partikel zat cair sedikit lebih bebas dibandingkan dengan zat padat, dimana partikelnya dapat bergerakan dan berpindah posisi tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya. Pergerakan inilah yang membuat volume zat cair selalu tetap.
c. Susunan dan Gerak Partikel pada Zat Gas
Partikel penyusun zat gas memiliki bentuk berubah-ubah dan volume yang berubah-ubah pula. Bentuk yang berubah ini disebabkan karena jarak antar partikel yang sangat renggang, tersusun tidak teratur, dan gaya tarik menarik antar partikel yang sangat lemah. Hal ini menyebabkan pergerakan partikel-partikelnya sangat bebas dimana mereka dapat bergerak kemana saja meninggalkan kelompoknya, nah pergerakan seperti inilah yang membuat volume partikel gas dapat berubah-ubah.
3. Perubahan Wujud Zat Berdasarkan Teori Partikel Zat
Prinsipnya, apabila terjadinya pemanasan, maka gerakan dari partikel-partikel penyusun suatu zat akan menjadi lebih cepat dan gaya tarik menarik antar partikel melemah. Hal inilah yang membuat perubahan zat padat menjadi cair dan perubahan zat cair menjadi gas.
Sedangkan apabila terjadi pendinginan, maka gerakan-gerakan dari partikel-partikel penyusun zat akan melambat dan gaya tarik-menarik antar partikel menguat. Hal inilah yang membuat perubahan zat cair menjadi padat, zat gas menjadi cair, dan zat padat menjadi gas.
0 comments:
Post a Comment