A. PENGERTIAN KEPIBRADIAN
Kepribadian bukanlah hal yang asing dalam ilmu psikologi. Kepribadian inilah yang membedakan seseorang dengan orang lain. Kepribadian dapat diartikan sebagai ciri, watak atau sikap seseorang yang tetap berada dalam dirinya yang nantinya akan berwujud sebagai suatu identitas sebagai pribadi. Dilihat dari sudut pandang berbagai disiplin ilmu, kepribadian ini dapat dijelaskan sebagai suatu corak tingkah laku sosial yang dimiliki oleh seorang individu. Corak tersebut terdiri dari beberapa hal yang berkaitan dengan kekuatan, dorongan, keinginan, pendapat, dan sikap yang terdapat pada seseorang dalam kehidupan sosialnya atau dalam mengahadapi suatu keadaan.
Secara konsep, jika melihat pengertian keperibadian secara lebih luas, istilah keperibadian ini tidak merujuk kepada suatu definisi tertentu tetapi berlaku untuk semua orang. Hal ini karena keperibadian yang melekat pada setiap orang berbeda dengan orang lain. Berdasarkan penjelasan diatas maka keperibadian dapat diartikan sebagai latar belakang corak perilaku seseorang. Dimana keperibadian ini mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat yang dimiliki seseorang dan terus berkembang jika ia melakukan interaksi sosial.
KEPRIBADIAN |
B. UNSUR – UNSUR DALAM KEPIBRADIAN
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa setiap orang memiliki keperibadian yang berbeda. Sehingga dikatakan bahwa tidak akan ada kepribadian yang sama persis, walau saudara kembar sekalipun. Jika kita bertanya mengapa demikian?, maka jawabannya karena terdapat unsur-unsur yang mempengaruhi kepribadian seseorang. Unsur-unsur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia suatu hal yang berkaitan dengan pemahaman dan pengalaman mengenai berbagai hal yang diperoleh dari lingkungan di sekitarnya. Pengetahuan ini bersumber dari pola pikir yang rasional. Jadi segala sesuatu yang didapatkan dari pemahaman dan pengalamannya ini seolah terekam dalam otak, kemudian perlahan-lahan diungkapkan dalam bentuk perilaku sehari-hari.
2. Perasaan
Perasaan berkaitan pemikiran dan hati. Dalam menghadapi suatu masalah tentunya orang memiliki perasaan yang berbeda. Hal ini karena perasaan bersifat subjektif. Misalnya jika terdapat tiga teman dekat. Jika melihat seorang teman dalam keadaan sedih, perasaan yang dirasakan dua teman lainnya akan berbeda. Salah satunya ikut sedih dan teman lainnya merasa biasa saja. Hal ini tergantung pada peribadi masing-masing.
3. Dorongan naluri
Setiap orang tentunya memiliki naluri. Ternyata naluri ini juga memiliki dorongan terhadap individu untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Kebutuhan itu baik yang bersifat rohaniah maupun jasmaniah. Secara umum terdapat beberapa dorongan naluri yang dimiliki oleh manusia yaitu dengan tujuan untuk mempertahankan hidup, mencari makan, dan bersosialisasi.
C. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN
Kepribadian yang terdapat dalam diri individu ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor. faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Faktor keturunan
Jika membahas tentang faktor keturunan maka yang akan teringat adalah cabang ilmu biologi tentang genetika. Faktor geneetika dalam diri seseorang akan mempengaruhi karakteristik seorang individu. Umumnya faktor keturunan ini dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi kepribadian seseorang. Hal ini karena dalam lingkungan terdapat keluarga, teman, dan kelompok sosial. Dalam membentuk kepribadian seseorang, lingkungan ini memiliki peran yang sangat penting. Jika lingkungannya baik maka dengan sendirinya individu itu akan mengikuti lingkungannya, begitu juga jika lingkungannya kurang teratur maka individu tersebut secara perlahan akan mengikuti lingkungannya. Namun hal ini dapat terjadi baik disengaja ataupun tidak.
D. KLASIFIKASI MACAM JENIS KEPRIBADIAN DAN CIRINYA
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa individu memiliki kepribadian yang dapat menjaddi ciri khasnya sendiri. Secara lebih detail setiap individu juga memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri. Berkaitan dengan ciri-ciri keperibadian ini, Elizabeth mengemukakan bahwa terdapat dua jenis kepribadian yaitu kepribadian sehat dan kepribadian yang tidak sehat. Adapun ciri-ciri dari dua jenis kepribadian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ciri-ciri Kepribadian yang sehat
Ciri-ciri kepribadian yang sehat adalah sebagai berikut:
- Mampu menilai diri sendiri secara wajar
- Mampu menilai situasi secara realistik dan dapat menghadapi ssituasi tersebut.
- Mampu menilai prestasi yang diperoleh
- Menerima tanggung jawab dan yakin dapat mempertanggung jawabkannya.
- Mandiri dalam berfikir dan bertindak
- Mampu mengontrol emosi
- Memiliki sikap sosial yang baik
- Memiliki filsafat dalam hidup
- Memiliki keyakinan dan keimanan
- Memiliki persaan sesuai keadaan, sedih, senang, bahagia dan lain, lain
2. Kepribadian yang tidak sehat
Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk melihat ciri-ciiri kepribadian yang sehat dan yang tidak sehat. Umumnya ciri kepribadian ini berbanding terbalik dengan kepribadian sehat. Adapun ciri-ciri kepribadian tidak sehat adalah sebagai berikut:
- Cenderung marah dan mudah tersinggung
- Memiliki sifat khawatiran dan cemas yang berlebihan
- Sering merasa tertekan
- Senang mengganggu orang lain dan bersikap kejam pada manusia atau binatang
- Sulit menghindari prilaku yang menyimpang meski sudah dinasehati
- Memiliki kebiasaan berbohong
- Cenderung hiperaktif
- Memiliki kebiasaan mengkritik dan mencemooh orang lain
- Sulit untuk tidur
- Tidak bertanggung jawab
- Sering mengalami pusing kepala
- Kurang memiliki kesadaran untuk menaati ajaran agama
- Tidak optimis dalam menghadapi kehidupan
E. CARA MENILAI KEPRIBADIAN
Menilai kepribadian seseorang itu merupakan hal yang sulit tapi memiliki sisi mudah. Kenapa demikian? Hal ini karena beberapa hal kecil yang kita anggap biasa dapat menjadi tolak ukur untuk melihat kepribadian orang lain. Untuk lebih jelasnya, beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menilai kepribadian orang lain adalah sebagai berikut:
1. Jabat tangan
Beberapa sumber menyatakan bahwa jabat tangan dapat dilakukan untuk menilai kepribadian seseorang. Jabat tangan dapat dilakukan untuk mengukur rasa percaya diri seseorang.
2. Waktu kemunculan atau kedatangan
Setiap orang tentunya kurang menyukai jika menunggu terlalu lama. Waktu kedatangan seseorang yang kita tunggu ternyata dapat mengukur tingkat kedisplinan seseorang. Umumnya orang yang terlambat merupakan orang yang kurang disiplin dan bersifat santai.
3. Cara memperlakukan orang lain
Cara seseorang memperlakukan orang merupakan tolak ukur yang baik dalam menilai kepribadian seseorang. Jika perlakuannya baik pada orang lain dapat disimpulkan keperibadiannya baik, begitu pula sebaliknya.
4. Menggigit kuku
Ketika dalam kondisi panik atau stress terkadang seseorang memiliki kebiasaan menggigit kuku ataau menarik rambut. Ternyata orang yang memiliki kebiasan seperti itu adalah orang yang mudah panik, tidak bisa sepenuhnya santai dan cenderung perfeksionis (ingin yang sempurna).
5. Tulisan tangan
Tulisan tangan dapat menunjukkan orientasi seseorang. Umumnya tulisan tangan digunakan untuk menilai sikap sosial seserang.
6. Kontak mata
Kontak mata ini sering kita lakukan ketika berbicara dengan seseorang. Namun terdapat beberapa orang yang ketika berbicara tidak dapat melakukan kontak mata. Nah ternyata kontak mata ini menggambarkan rasa percaya diri yang dimiliki seseorang.
7. Frekuensi memeriksa ponsel
Diera modern semua orang akan sulit terlepas dari teknologi, salah satunya ponsel. Namun beberapa ahli menyebutkan bahwa frekuensi atau seberapa sering seseorang melihat ponsel dapat menjadi penanda tipe kepribadiaan yang dimilikinya. Frekuensi mengecek posel ini dapat mengukur kestabilan emosi dan suasana hati seseorang.
0 comments:
Post a Comment